Love Letters Buat Kamu dan Kamu

Hai kamu. Dan kamu.

Don't be surprised kalo tiba-

tiba saya nulis surat seperti ini

buat kamu, dan kamu.


Well... yeah... so last-decade

memang kirim surat kayak

gini. Sebenernya writing letters

isn't really my thing dan

mungkin buatmu gak terlalu

penting. Jadi biarpun aku

bakal pusing tujuh keliling,

hingga kening keriting, i

promise you i,ll try my best

untuk membuat surat ini

tidak terdengar seperti kiasan

cheesy soal cinta di kartu

Valentine yang dicetak masal.


by Rakhmawati Fitri

Jumat, 10 Agustus 2012

Kisah Persahabatan Kecilku Yang Suci

10 Agustus 2012

Masih dalam nuansa Ramadhan, kali ini aku mau nulis tentang masa-masa kecilku yang sangat mengenang dan teringat dalam benakku hingga sekarang.

Patrol yang biasa disebut tretek. Yah tretek dimana dulu kami anak-anak Desa Kedungwungu sering sekali melakukan kegiatan tretek disetiap Ramadhan tiba. Setiap malam Ramadhan kami selalu melakukan kegiatan membangunkan masyarakat Desa Kedungwungu dengan bunyi-bunyian kentongan dan dilengkapi dengan ketipung buatan sendiri. Kami bersama-sama berteriak “sahuurr… sahuurr…” Begitu.

masih kuingat nuansa ramadhan kala itu. setelah Sholat Taraweh di mushola Al-Fitrah, aku dan teman-temanku bergantian untuk tadarus dan terkadang kami saling berebut mikrofon untuk mendapatkan giliran yang pertama. Setelah kebagian tadarus barulah kami memainkan permainan kartu, mulai dari minuman, 41, setan-setanan, 30an, dan masih banyak lagi.

Waktu menunjukkan pukul 24.00, dan suara orang tadarus sudah berhenti, itu saatnya  kami segera berpindah di markas kami selanjutnya, tepatnya di pos kamling di belakang SD. Disitu kami membakar singkong hasil curian di ladang SD kami dan juga merokok bersama-sama. Sebenarnya aku  sedikit kikuk untuk melakukan hal tersebut tapi dengan kebersamaan yang erat, semua dosa itu menjadi beban kami bersama. Pikirku yang masih sangat polos.

Waktu menunjukkan pukul 01.00. waktunya kami membawa peralatan tretek kami dan memainkannya keliling kampung. Tidak jarang kami ditemani Blackie, si anjing kampung piaraannya Yasin salah satu sahabatku. Menurut kami si Blackie cukup membatu karena disaat kami menemui kelompok tretek dari Desa lain, Blackie selalu menggonggongi dan mengejar mereka agar mereka kabur. Coba saja kalau tidak ada Blackie pasti kami yang diserang dan tidak jarang kami berantem dan tawuran.

Waktu menunjukkan pukul 03.00. Itu tandanya kami menyudahi kegiatan tretek malam itu. Lalu kami semua pulang kerumah masing-masing untuk makan sahur. Setelah Adzan Subuh berkumandang barulah kami berkumpul lagi di markas kami pos kamling belakang SD. Setelah itu kami jalan-jalan pagi bersama-sama, tidak jarang sambil menunggu teman yang lain kami tertidur di pos kamling sampai pukul 07.00, mungkin kelelahan  karena semalaman tidak tidur sama sekali.

Disaat kami bersama mencuri singkong di ladang SD, merokok, tawuran, sempat terlintas dosa yang kami tanggung bersama. Tapi seiring bertambahnya usia, terkadang aku tertawa sendiri mengenang masa SDku yang sangat polos.

Terimakasih Tuhan kau masih memberi kesempatan buatku untuk mengenang kenangan manis yang pernah aku lakukan bersama sahabat kecilku. Semoga Kau masih memberi kesempatan buatku untuk kuceritakan kisah persahabatan yang suci ini kepada anak cucuku kelak….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar