Love Letters Buat Kamu dan Kamu

Hai kamu. Dan kamu.

Don't be surprised kalo tiba-

tiba saya nulis surat seperti ini

buat kamu, dan kamu.


Well... yeah... so last-decade

memang kirim surat kayak

gini. Sebenernya writing letters

isn't really my thing dan

mungkin buatmu gak terlalu

penting. Jadi biarpun aku

bakal pusing tujuh keliling,

hingga kening keriting, i

promise you i,ll try my best

untuk membuat surat ini

tidak terdengar seperti kiasan

cheesy soal cinta di kartu

Valentine yang dicetak masal.


by Rakhmawati Fitri

Sabtu, 21 Juli 2012

Situasi yang Terjadi di Meja Makan


21 Juli 2012


Hari pertama puasa mengingatkan aku pada situasi di meja makan keluarga besar Samsuri dibulan Ramadhan beberapa tahun yang lalu. Nuansa Ramadhan yang begitu hangat yang terjadi di meja makan kami. Mulai dari sahur, berbuka, sampai tradisi berdoa bersama kami lakukan di meja makan kami.

Aku ingat spaghetti La Fonte yang kami pilih sebagai spesial menu berbuka puasa kala itu, dengan sibuknya kami bersama memasaknya. Merebus spaghetti, menggoreng telur, dan membuat saus spaghetti dengan saus instan bertaburkan bawang bombay serta potongan sosis So Nice sebagai pilihan topping spaghetti kami, yang biasa kami sebut “Spaghetti Suka-suka” yang artinya suka-suka kita memasak spaghetti dengan cara apapun. Setelah Adzan Maghrib berkumandang barulah kami menyantap “Spaghetti Suka-suka” yang kami masak sendiri.

Kami juga sering sekali berbuka dengan sayur bayam, tumis kangkung, sup, sayur lodeh, cap cay, sayur asem dll. Dari semua menu yang paling aku suka saat Ibuku memasak penyet tempe dengan sambel terasi yang sangat enak sekali. Walaupun hanya penyet tempe dan kerupuk udang kalau masakan ibuku nilainya aku jamin dapat 100.

Satu lagi yang tidak pernah lupa segelas sirup Marjan Cocopandan yang sangat segar, yang bisa mengobati rasa dahaga setelah sehari menjalani ibadah puasa. Sambil menunggu Adzan Maghrib aku, Kakak, dan Ayah duduk di bangku meja makan, sedangkan Ibuku menuangkan sirup Marjan di gelas kami masing-masing. Disaat giliran gelasku, Ibu selalu aku hadiahi sebuah kecupan manis dipipinya sebagai tanda terima kasihku kepada Ibu.

Setelah semuanya siap dan Adzan Maghrib telah berkumandang giliran aku untuk memimpin doa berbuka puasa, tanda terimakasih kami kepada Allah SWT Sang Mahapemurah atas rizekiNyalah kami dapat menikmati hidangan yang super nikmat ini. Amen…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar