Love Letters Buat Kamu dan Kamu

Hai kamu. Dan kamu.

Don't be surprised kalo tiba-

tiba saya nulis surat seperti ini

buat kamu, dan kamu.


Well... yeah... so last-decade

memang kirim surat kayak

gini. Sebenernya writing letters

isn't really my thing dan

mungkin buatmu gak terlalu

penting. Jadi biarpun aku

bakal pusing tujuh keliling,

hingga kening keriting, i

promise you i,ll try my best

untuk membuat surat ini

tidak terdengar seperti kiasan

cheesy soal cinta di kartu

Valentine yang dicetak masal.


by Rakhmawati Fitri

Kamis, 19 Juli 2012

Aku Sayang Kakak



18 Juli 2012
Haaahhh….. akhirnya wisuda juga!!!
Setelah sekian lama menunggu, menunggu dan menunggu finally kamu bisa wisuda juga dibulan Juli 2012 ini. And now I must part from you, padahal dulu hampir setiap hari saya temanimu mengerjakan skripsi, menghadap dosen pembimbing, fotokopi sana-sini dan masih banyak lagi. Well yeah sekarang kamu sudah menetap di Singapore dengan suamimu. I can only pray from here, hopefully you are happy with your husband over there. Tapi… jangan lupa dengan masa yang mungkin annoying you think, waktu kamu harus mengejar deadline untuk wisuda bulan ini.
Without us knowing, kita sering melewati hari yang menyebalkan itu. yang tentu saja di Singapore tidak akan ada.
Sometimes rasa penat yang terlalu berlebih, kita manipulasi dengan menghibur diri dengan cara berkaraoke ria di Inul Vista. Dengan playlist kesukaan kita, we compete for points voice close to perfect.Tidak jarang pula kita membuat video amatir dengan iPad-mu, saat kita performance menyanyi dangdut lengkap dengan goyangan maut. Tidak peduli dengan orang-orang yang lalu lalang menengok pintu transparan ruangan kita. Hingga saya tidak bisa menghentikan ledakan tawa saat kamu melakukan hal gila seperti itu.
Masih kuingat, waktu kita lagi ngafe di Radio café, aku tahu makanan dan minuman favoritmu! Pasti Mariam Arabia tanpa gula dan minumnya Orange Latte atau Kopi Tempoe Doeloe kan! Aku tahu karna makanan dan minuman favorit kita sama. Walaupun begitu belum afdol kalau kita belum bolak-balik daftar menu sampai-sampai kita rebutan untuk melihatnya duluan. Dan pada akhirnya tetap memesan dua Mariam Arabia (yang satu tanpa gula) dan dua Orange Latte.
Kita juga seringkan makan di Kedai Mie? Saya tahu kalau kamu sangat ilfil sama pelayannya yang sangat judes. Tapi itu semua terbayarkan dengan seporsi Mie Goreng Ayam dan sebotol Frestea Green. Kadang kita sampai bercucurkan keringat saking pedasnya karna kita suka menaburkan bubuk merica sangat banyak ke dalam porsi mie kita masing-masing. Tahu pedasnya seperti apa?? MANTAP…. Lalu kita saling tos untuk merayakan kekuatan tahan pedas kita.
Setelah lelah jalan-jalan dan pulang hingga larut malam, sering kita mampir makan di Sate Ayam Sakera di pujasera Citarum. Rasanya yang begitu lezat pas di lidah apalagi minumnya teh panas. Ditambah suasananya yang hangat dari semua lapisan masyarakat bercampur dan berdempetan jadi satu meja makan besar. Although only a little portion, tapi lumayan mengganjal perut di tengah dinginnya udara Jember dimalam itu. Berkat seporsi Sate Ayam Sakera yang kita santap, udara dingin dapat kita terobos dengan sepeda motor pulang menuju rumah Kebon Sari.
Setiap malam tak pernah saya meninggalkanmu. Saya selalu temanimu karena kamu sendirian di rumah mengingat ibu ke Jakarta sedangkan kamu harus mengejar deadline skripsi. Saya hampir tidak pernah pulang ke kosan karena saya terlalu khawatir. Saya harus temanimu. Menjagamu.
Dear kak Riza Hakim, semoga momen-momen yang menurut kamu menyenangkan atau mungkin menyebalkan, bisa menjadikan pengalaman yang hebat buat kamu. Mungkin bisa saja kamu ceritakan kepada suamimu bahkan anak-anakmu kelak.

I Love You
Aku sayang Kakak
We Love You….

Dari Nauval Afnan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar