Dear semua. Udah lama nih gak
nulis surat. By the way kalian tau
nggak opening sentence Kotak Surat Afnan yang ada di atas itu. Itu adalah opening sentence yang di buat Fitri
Tropika di buku pertamanya yang berjudul ‘Kening’ begitu membacanya langsung
Dor! – Deg – Hmpphh . . – Huwooow!! – Hahaha . . – Wkwkwk – Ckckck - :) - :D – T.T - :’) - :( - Grr dan Hiyaah! Dengan sedikit Jleb! –
Err . . – Hehe . . dan Hoek!. Pokoknya bisa membuat Tralala Trilili papaparampa
syalalalala cucucururu syubidubidubidam-kan hidupku.
‘Love Letter Untukmu, Dan Kamu’ Yang menjadi
pembuka blog ini, banyak menginspirasi ku buat nulis posting blog di Kotak Surat
Afnan. Karena kalimatnya supah enggak terlihat cheesy. Jadi rela kujadikan opening
sentence di blog pribadiku.
Mau tau lanjutan dari ‘Love
Letter Untukmu, Dan Kamu’ ini dia buat kalian.
Love
Letter Untukmu, Dan Kamu
18
September 2010
Hai kamu. Dan
kamu.
Don’t be surprised kalo
tiba-tiba saya nulis surat seperti ini buat kamu, dan kamu.
Well... yeah... so last-decade memang
kirim surat kayak gini. Sebenernya writing
letters isn’t really my thing dan mungkin buatmu gak terlalu penting. Jadi biarpun
aku bakal pusing tujuh keliling, hingga kening keriting, i promise you i’ll try my best untuk membuat surat ini tidak
terdengar seperti kiasan cheesy soal
cinta di kartu Valentine yang dicetak masal.
We’ve been through many years together. Dan karena
saya harus tinggal di Jakarta, jadinya ya begini, trapped in so-called-long-distance-relationship circumstance. Apa daya
kening tak sampai. Semoga jarak gak jadi masalah buatku, juga buat kamu, dan
kamu. Kita.
Cinta saya
ke kamu harus saya sampaikan. And since
we are physically separated by miles, this expression must come in the from of
letters such as this. Semoga surat cinta ini spesial buatmu. Se-spesial
kornet telur keju di roti bakar Eddie. Spesial, se-spesial kamu buat saya. Special letter. Untuk kamu, dan untuk
kamu.
I cherish any thought of you. And you too.
Masih ingat?
Kemeja Hawaii
warna merah bergambar bunga sepatu putih yang kamu pakai waktu mengantar
latihan vocal group?
Aku ingat.
Karena jadwal
dadakan latihan vocal group yang jatuh di malam hari, kamu akhirnya
temani pergi malam itu naik angkutan umum. Kamu capek saya tau, tapi kamu tetap
temani saya mengejar passion saya. Menjaga saya.
“Sate ayam di
cafe tempat latihan tadi wangi. Tapi ini gak kalah wangi dan enak kan?” ujarmu
sambil menggigit bakpau hangat di tanganku.
Yah sewangi
apapun sate di cafe tempat latihan tadi, tentunya gak akan terasa lezat kalau
kita pulangnya harus jalan kaki. Saya betulkan rambut halus yang jatuh di
keningmu. Dan kamu, saya peluk.
Masih kuingat.
Hujan besar pukul dua malam itu. Aku dan kamu duduk
berdampingan dengan lengan melingkari lutut masing-masing sambil mengamati
tumpahan air yang tidak berhenti jatuh dari tepian-tepian flyover tempat kita berteduh saat itu.
“Sabar.”
Begitu kamu
bilang. Bahkan saat mobil yang melaju dari arah berlawanan menamparkan air
kubangan ke wajah dan tubuh kita.
Masih ingat
perjalanan-perjalanan seru kita?
Kamu. Supporter
yang menyemangatiku menanjaki ratusan anak tangga mercusuar Pulau Lengkuas di
Belitong.
Kamu. Darwis
Triadi dadakan yang siap menangkap momen-momen menegangkan buatku saat bersiap
menyelami biru laut di Belitong, Pulau Seribu, Bunaken dan ambon.
Kamu. The best traveling partner on earth yang
selalu membangunkanku lebih pagi untuk menyusuri tepian pantai, menunggu
matahari terbit dan menuliskan namaku di pasir pantai yang hangat....
Begitulah cuplikan ‘Love Letter
untukmu, dan Kamu’ di buku pertama Fitrop yang berjudul ‘Kening’. Ada baiknya
kalo lo dengerin Reading some part of my fave
chapter on #Kening! Lo buka tumblr nya doi, dengerin
baik-baik ya http://fitrop.tumblr.com/post/8226313701/reading-some-part-of-my-fave-chapter-on-kening
Kalo
lo pikir surat itu dipersembahkan untuk pacarnya, lo salah. Surat itu dibikin
spesial untuk orang tuanya. Dan ini kalimat terakhir dalam ‘Love Letter
Untukmu, Dan Kamu’.
Dear Bapak Djumhawan dan Ibu Sutini Suryaman, cinta dari Ibu dan Bapak,
terlalu besar untuk membuat saya tidak mungkin untuk mencintai kalian lebih.
Saya cinta kamu, dan kamu.
Salam bakti,
Ananda.
Kalo gak percaya lihat tuh videonya
waktu doi lagi launching buku pertamanya.
Yah memang begitu style-nya Fitrop. Gokil deh
si Fitri Tropika.
wah pengen banget bisa bikin surat2 gitu lagi,,tapi cewe ane gak suka dikirim surat sih,,maunya surat nikah,hehe..:p
BalasHapusoia klo sempet Click ini
yaa,minta masukannya..
masih mendilng lah yang penting ada suratnya. bisa bahaya kalo minta nikah siri tanpa surat resmi -_-!
BalasHapusmakasih udah mampir di Kotak Surat Afnan
ohh ini ya adminnya epicenrum, aku udah pernah mampir baca bis berhantu.