21 Juli 2012
Hari pertama puasa mengingatkan aku pada situasi di meja
makan keluarga besar Samsuri dibulan Ramadhan beberapa tahun yang lalu. Nuansa Ramadhan
yang begitu hangat yang terjadi di meja makan kami. Mulai dari sahur, berbuka,
sampai tradisi berdoa bersama kami lakukan di meja makan kami.
Aku ingat spaghetti La Fonte yang kami pilih sebagai spesial
menu berbuka puasa kala itu, dengan sibuknya kami bersama memasaknya. Merebus
spaghetti, menggoreng telur, dan membuat saus spaghetti dengan saus instan
bertaburkan bawang bombay serta potongan sosis So Nice sebagai pilihan topping
spaghetti kami, yang biasa kami sebut “Spaghetti Suka-suka” yang artinya
suka-suka kita memasak spaghetti dengan cara apapun. Setelah Adzan Maghrib
berkumandang barulah kami menyantap “Spaghetti Suka-suka” yang kami masak
sendiri.
Kami juga sering sekali berbuka dengan sayur bayam, tumis
kangkung, sup, sayur lodeh, cap cay, sayur asem dll. Dari semua menu yang paling
aku suka saat Ibuku memasak penyet tempe dengan sambel terasi yang sangat enak
sekali. Walaupun hanya penyet tempe dan kerupuk udang kalau masakan ibuku
nilainya aku jamin dapat 100.
Satu lagi yang tidak pernah lupa segelas sirup Marjan Cocopandan
yang sangat segar, yang bisa mengobati rasa dahaga setelah sehari menjalani
ibadah puasa. Sambil menunggu Adzan Maghrib aku, Kakak, dan Ayah duduk di
bangku meja makan, sedangkan Ibuku menuangkan sirup Marjan di gelas kami
masing-masing. Disaat giliran gelasku, Ibu selalu aku hadiahi sebuah kecupan
manis dipipinya sebagai tanda terima kasihku kepada Ibu.
Setelah semuanya siap dan Adzan Maghrib telah berkumandang
giliran aku untuk memimpin doa berbuka puasa, tanda terimakasih kami kepada
Allah SWT Sang Mahapemurah atas rizekiNyalah kami dapat menikmati hidangan yang
super nikmat ini. Amen…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar