27 Juni 2012
“Anak Siapa Kami” adalah cerpen pertama saya, yang saya tulis pada waktu saya SD.
Cerita ini sangat menarik, karena ditulis ala anak bocah
kelas tiga SD dimana kosa katanya belum berkembang. Singkat cerita ada suami
istri yang meninggal dunia dan meninggalkan anak-anak mereka.
Mau tau cerita selanjutnya let’s check this one out.
ANAK SIAPA KAMI
Pada hari itu ada suami istri dia mau melahirkan 5 bulan lagi. Setelah
5 bulan mendatang lalu suami istri itu melahirkan lalu bayinya lahir kembar
perempuan semua. Katanya sang suami itu semua bayinya mati. Lalu suami istri
itu kaget lalu sang suami itu jatuh lunglai dilantai rumah sakit lalu sang
istri itu berteriak memanggil suster lalu suster kekamarnya suami istri.
Yang namanya suami Karno yang namanya istri Siti, lalu Karno dibawa
ke ruang sakit dan bayinya dibawa ke ruang bayi. Dan Sitipun tetap ke ruang
lahir. Suster merawat Karno sampai Karno sadar.
Di rumah sakit banyak jalan kereta api. Karno sudah sadar ia
cepat-cepat lari di ruang lahir. Dia lupa lalu dia lari keluar sendiri. Aku dimana?
Kata Karno. Lalu dia menyebrang jalan kereta api. Tiba-tiba ada kereta api yang
berjalan di jalan kereta yang di lewati oleh Karno. Kemudian Karno mati
ketabrak kereta api kemudian Sitipun sedih punya anak tapi tidak punya suami.
Siti diantar tetangganya pulang. Anaknya juga dibawa pulang. Sudah sampai
dirumah anaknya disukuri. Anaknya dinamakan Efa Efi. Yang Efa kakaknya yang Efi
adiknya. Dia cantik sekali perasaan ada bidadari yang turun ke bumi. Lama-kelamaan
dia semakin lucu, yang Efa sudah bisa merangkak yang Efi sudah bisa berbalik di
tempat tidur. Yang Efa sudah makan bubur dan Efi tidak mau bubur maunya ASI.
Ibunya kerumah orang tuanya mengasih kue yang tersisa. Anaknya tidak
dibawa. Siti sudah ditengah perjalanan lalu ada orang mabuk. Dia menggoda Siti.
Siti langsung memukul orang mabuk itu. Siti berusaha melarikan diri dan lapor
polisi. Tapi Siti di bunuh. Lalu anaknya sudah dewasa. Aku anak siapa? Katanya Efa
dan Efi.
kamu dari kecil sudah kreatif ya val, terus semangat berkarya ya
BalasHapusbtw eman diary-diaryku lenyap gara-gara pindah rumah terus :(